Keunggulan Perusahaan: Upah kompetitif, baik untuk peserta magang, training, maupun karyawan. Selain menerima gaji, peserta program magang dan training akan terjun langsung dalam tim-tim yang menangani berbagai project perusahaan. Bahkan, peserta training Global Leaders Program (GLP) akan berkesempatan untuk menjalin networking dengan rekan-rekan kerja dari kantor Shopee di berbagai negara lain.
Shopee didirikan pada tahun 2009 oleh Forrest Li sebagai pemilik Sea Group. Di tahun 2015, Chris Feng ditunjuk sebagai CEO, yang pertama kali meluncurkan Shopee di Singapura, yang dilanjutkan ke 6 negara lain yaitu Malaysia, Thailand, Taiwan, Vietnam, Filipina, termasuk Indonesia. Kemudian di tahun 2019, Shopee mulai memperluas jangkauannya ke Brasil, sebagai negara pertama di luar Asia dengan layanan Shopee.
Awalnya, Shopee menggunakan model bisnis pelanggan untuk pelanggan (customer to customer – C2C). Seiring waktu, terbentuklah Shopee Mall sehingga model bisnisnya berkembang menjadi bisnis untuk pelanggan (business to customer – B2C) dan model hibrid C2C.
Pada tahun 2018, tercatat Gross Merchandise Value (GMV) Shopee mencapai US$10 milyar dengan lebih dari 600 juta transaksi telah dilakukan melalui platform ini.
Shopee juga telah menggandeng sejumlah selebritis internasional sebagai brand ambassador regionalnya, seperti K-Pop girlband Blackpink di tahun 2018 dan pesepakbola Christiano Ronaldo di tahun 2019.
Pada April 2020, Shopee Indonesia mulai mempromosikan penjualan makanan siap saji di platform Shopee untuk menjadi pesaing GrabFood dan GoFood, yang diberi nama ShopeeFood.
Di berbagai media sosial, kehidupan para karyawan Shopee yang terlihat selalu fun, kompak dan dinamis rajin diunggah dengan hashtag #LifeAtShopee.
Dengan padatnya project serta campaign yang berjalan, manajemen Shopee berusaha untuk memupuk motivasi kerja para karyawannya dengan berbagai kegiatan yang bersifat refreshing, seperti team bonding dan Orange Day.
Pesaing utama Shopee adalah marketplace asal Indonesia, yaitu Tokopedia yang menduduki posisi pertama sebagai e-commerce terbesar. Setelah Shopee yang menduduki peringkat ke-2, posisi selanjutnya diisi oleh Bukalapak, Lazada dan Blibli.
Sejak tahun 2016, Shopee memiliki komitmen untuk menyalurkan Rp 100 miliar untuk membantu mendorong perkembangan UMKM Indonesia melalui berbagai program dan inisiatif.
Program-program tersebut antara lain Seller Assistance dan City Manager untuk memfasilitasi kegiatan penjualan online para seller di berbagai kota, serta Roadshow Kampus Shopee dan Ngupee (Ngumpul Penjual Shopee) untuk menyampaikan edukasi bagi para seller.
Selain itu, ada pula Shopee Campus Competition sebagai wadah para siswa untuk menyalurkan ide bisnis mereka. Shopee juga memberikan bantuan finansial bagi pengusaha lokal di Indonesia, melalui program “Shopee Untuk Negeri”.
Pada bulan April 2021, sempat ada isu tentang ribuan kurir Shopee Express yang melakukan mogok kerja akibat turunnya upah mereka. Akibatnya, ribuan paket pelanggan pun terbengkalai di gudang dan terlambat diantarkan ke tujuan.
Namun, Executive Director Shopee Indonesia membantah isu tersebut. Keterlambatan pengiriman paket terjadi akibat kampanye 4.4 Mega Shopping Day yang lalu, mengingat antusiasme yang tinggi dari para pengguna atas kampanye tersebut.
Ia pun menyatakan bahwa insentif untuk mitra pengemudi Shopee Express sangat kompetitif di industri jasa logistik, dan Shopee pun menyediakan perlindungan asuransi untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan kondusif.
Di media sosial, bekerja di Shopee memang tampak fun dan dinamis, sehingga banyak pencari kerja berusia muda (atau berjiwa muda) yang bercita-cita untuk menjadi bagian di dalamnya.
Sebagai perusahaan e-commerce yang sedang berkembang pesat, gaji yang diberikan memang kompetitif. Namun upah tersebut akan sebanding dengan kewajiban kerja yang padat, menuntut para karyawannya untuk selalu bergerak cepat, efisien, dan kreatif.
Di tengah padatnya project dan campaign yang diadakan, Shopee tampaknya selalu berusaha untuk menyeimbangkan work-life balance para karyawannya dengan berbagai fasilitas dan program menarik.
Para mahasiswa yang masih aktif kuliah bisa mendaftarkan diri untuk mengikuti Shopee Apprentice Program. Program ini terbuka untuk mahasiswa dari jurusan manapun. Durasi magang selama 3 bulan, dan selama itu peserta akan menerima gaji atau uang saku sesuai standar dan fasilitas makan 3 kali sehari.
Para peserta akan ikut menangani project perusahaan yang dibimbing langsung oleh para manajer divisi masing-masing. Proses rekrutmen terdiri atas seleksi CV, written assessments, HR interview, interview dengan business manager, dan interview dengan manajemen.
Bagi para mahasiswa yang baru S1 dan S2 dan/atau memiliki pengalaman kerja yag msih kurang dari 2 tahun, Shopee menyediakan program management training bernama Global Leaders Program (GLP).
Training akan berlangsung selama 2 tahun, dengan 4 rotasi di divisi berbeda masing-masing selama 6 bulan, baik di kantor lokal maupun regional. Tim rotasi yang dapat dipilih adalah divisi Business Development/Commercial, Operations, Business Intelligence, Product Management, dan Marketing.
Selain menerima gaji, para peserta akan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan bisnis, sekaligus menjalin networking dengan peserta GLP dari negara-negara lain.
Peserta magang Shopee Internship Program akan mendapatkan gaji, atau yang disebut uang saku, sejumlah Rp. 2.000.000 – 2.500.000 per bulan, serta fasilitas makan siang, malam serta snack time.
Untuk management trainee, gaji yang akan diterima sekitar Rp. 5.000.000. Sebagai gambaran untuk posisi lain sebagai karyawan tetap, Sales Executive Shopee menerima Rp. 8.000.000 – 15.000.000. Software Engineer sekitar Rp. 10.000.000 – 18.000.000. Sedangkan untuk posisi manager rata-rata di atas Rp.20.000.000.